
Ambon – Metro.Regional.id –
Kebijakan Pemerintah Pusat dari terkait efeisensi Anggaran saat ini sangat berdampak disetiap perhotelan di Maluku dan kota Ambon karena sebagian besar income (Pendapatan) hotel berasak saribkegiatan kegiatan pemerintah dan tamu pemerintah (Goverment).
Wakil General Manager Manise Hotel Jhon Tanamal yang didampingi Edi Hattu HRD Manise Hotel , Kepada wartawan , Kamis (26/02/2015( mengungkapkan , selaku dunia usaha pihaknya tetap mendukung apapun kebijakan pemerintah tapi terkait dengan kebijakan efesiensi yang tertuang dalam Inpres Nomor 1 tahun 2025 ini haruslah dikaji dengan saksama agar tak berdampak di dunia usaha khususnya usaha perhotelan
Ketika kami melihat dan mengamati Impres itu ada sejumlah efesiensi yang dilakukan ,misalnya pengurangan kegiatan kegiatan seremonial , FGD, pengurangan perjalanan dinas hingga 50 persen, tentunya berpengaruh pada mice meeting , (penggunaan ruangan untuk rapat rapat atau meeting ), dan tentunya berakibatkan pada penurunan income (pendapatan) belum lagi pada room accupansy (pendapatan dan pemakaian kamar hotel) ujarnya
Dikatakan juga, apabilahbini akan berlangsung dalam waktu yang lama enam (6) hingga setahun maka menegement hotel akan juga melakukan sejumlah efesiensi hingga pada efisensi tenaga kerja . Darimana kita mau membayar gaji karyawan kalau income yang masuk terus berkurang, terpaksa kitablakukan efesiensi yang pada akhirnya akan dilakukan pengurangan karyawan .
Apabila itu terjadi maka tidak bisa dipungkiri akan terjadi masalah masalah sosial di masyarakat,”
Bayangkan saja kalau semua hotel di Kota Ambon dan Maluku ini terjadi pengurangan tenaga kerja.
Dia mengakui, sejak adanya Inpres nomor 1 terkait efesiensi anggaran oleh pemerintah , room accupansy dan mice meeting menurun 40-50 persen. ungkapnya
Karena kita meminta pemerintah meninjau lagi kebijakan itu demi untuk keberlangsungan usaha terutama keberlangsungan hidup karyawan.
” Sebagai warga negara, tentunya mendukung apapun kebijakan pemerintah namun kebijakan itu jangan mematikan dunia usaha apapun berdampak pada hilangnya pekerjaan bagi orang yang sudah bekerja ,” ujar Tanamal
Ditambahkan, perlu diketahui mancanegara hampir tak ada/ sangat-sangat minim ,kalapun ada dari Belanda itu lebih banyak merupakan kegiatan berlibutr dalam rangka kunjungan keluarga .pungkasnya (Mr/01)