Ambon–Metro Regional id
Asisten Sekda Maluku hadir pada acara Peluncuran dan bedah buku sejarah Muhammadiyah Maluku dengan tema “97 Tahun Muhammadiyah Berkiprah di Maluku 1928–2025”, ini menunjukkan dukungan pemerintah daerah terhadap penguatan sejarah dan nilai-nilai kebangsaan,Ambon Sabtu (29/11/2025)
Acara semacam ini bukan hanya menjadi momen untuk mengenang perjalanan panjang Muhammadiyah di Maluku, tapi juga memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam memelihara warisan budaya dan keilmuan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, Asisten Sekda Maluku Djalaludin Salampessy menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi‑tingginya kepada Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku yang telah menginisiasi penyusunan dan penerbitan buku sejarah sangat bernilai.”
Ini menunjukkan betapa pentingnya kerja keras dan dedikasi MPI Muhammadiyah Maluku dalam melestarikan sejarah dan ilmu pengetahuan. Buku sejarah bukan hanya sekedar dokumen, tapi menjadi jembatan penghubung generasi masa kini dengan jejak perjuangan para pendahulu.
“Buku ini bukan hanya sekedar dokumentasi perjalanan sejarah Muhammadiyah di Maluku, tapi juga menjadi warisan intelektual, sumber inspirasi, dan modal sosial yang sangat berharga bagi generasi muda Maluku.”
Dengan begitu, buku ini bisa menjadi panduan hidup, memotivasi anak muda untuk melanjutkan nilai-nilai luhur, serta memperkuat identitas dan persatuan di Maluku.
“Djalaludin Salampessy mengatakan Muhammadiyah adalah salah satu organisasi Islam terbesar, tertua, dan berpengaruh di Indonesia.”
Pernyataan ini menegaskan posisi strategis Muhammadiyah dalam sejarah keagamaan dan sosial bangsa. Dengan usia yang sudah lebih dari seabad, Muhammadiyah telah membuktikan kontribusinya di berbagai bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat yang membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa.
“Di Maluku sejak tahun 1928, Muhammadiyah telah menunjukkan kiprah luar biasa dalam berbagai bidang pendidikan, kesehatan, dakwah, pemberdayaan ekonomi, kemanusiaan, hingga memperkuat nilai‑nilai kebangsaan dan keindonesiaan.”
Fakta itu membuktikan bahwa organisasi ini tidak hanya berfokus pada aspek keagamaan, tapi juga menjadi pilar penting dalam pembangunan sosial dan nasional di wilayah kepulauan yang kaya budaya ini.
Kontribusi dalam pendidikan membentuk generasi berilmu, layanan kesehatan membawa kesembuhan bagi masyarakat, dakwah yang santun mempererat toleransi, dan pemberdayaan ekonomi membuka peluang kesejahteraan.
“Pemerintah provinsi Maluku melihat bahwa peran Muhammadiyah tidak hanya dalam sejarah, tetapi juga dalam masa kini dan masa depan.”
ini menegaskan bahwa kontribusi Muhammadiyah dianggap berkelanjutan dan relevan dengan tantangan zaman.
Dengan semangat pembaharuan dan kemandirian, Muhammadiyah terus beradaptasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat moderen sambil tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dasarnya.
ini membuka peluang kolaborasi lebih erat antara pemerintah dan Muhammadiyah dalam merancang program-program pembangunan yang inklusif bagi seluruh warga Maluku
“Bersama Aisyiyah dan seluruh amal usaha Muhammadiyah sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, lembaga sosial, dan dakwah Muhammadiyah telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan masyarakat Maluku. itu menggambarkan betapa luas dan kuatnya jaringan Muhammadiyah di Maluku. Melalui ribuan sekolah, universitas, rumah sakit, hingga lembaga sosial dan dakwah, Muhammadiyah hadir di garda terdepan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan umat.
“Karena itu, Asisten Sekda Maluku Djalaludin Salampessy memberikan apresiasi yang setinggi‑tingginya, dan menyatakan dukungan terhadap program‑program Muhammadiyah yang berdimensi pendidikan, sosial, kesehatan, ekonomi, dan kemanusiaan.”
Ucapan tersebut menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus bersinergi dengan Muhammadiyah, memastikan program‑program yang berdampak positif bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat Maluku.
Salampessy mengatakan peluncuran dan bedah buku sejarah ini bukan hanya ajang mengenang masa lalu, tetapi juga menjadi momentum refleksi dan proyeksi.”
Ini mengingatkan kita bahwa sejarah adalah landasan untuk melangkah ke depan. Dengan memahami perjalanan panjang Muhammadiyah di Maluku, kita bisa mengambil pelajaran berharga, memperkuat nilai-nilai positif, dan merancang langkah strategis untuk masa depan yang lebih baik.
“Salampessy berharap, buku ini menjadi rujukan penting bagi para peneliti, akademisi, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas untuk lebih memahami kiprah Muhammadiyah di Maluku.”
Harapan tersebut sangat mulia, karena sebuah karya sejarah yang baik akan membuka jendela pemahaman yang lebih luas dan objektif tentang peran Muhammadiyah dalam membangun Maluku. Dengan begitu, nilai-nilai keilmuan, toleransi, dan kemanusiaan bisa terus hidup dan menyebar di kalangan generasi penerus
Semoga buku ini mendapatkan tempat yang layak di perpustakaan dan ruang baca, serta menginspirasi penelitian dan diskusi lebih lanjut.Tutup Djalaludin.(MR)

